Karena penelitian-penelitiannya lebih meyakinkan, sayah cenderung percaya bahwa manusia terbentuk by nature, bukan nurture (mulai dari identiknya tingkah laku kembar yang hidup terpisah sampai rekayasa genetik. Namun begitu, tetap sangat sulit bagi sayah untuk menerima bahwa bukan saya lah yang bertanggung jawab untuk hal-hal yang sekarang bisa lakukan. Kadang-kadang sayah masih mencari justifikasi bahwa lingkungan bertanggung jawab, bukan sekedar berperan.
Salah satu justifikasi tersebut adalah pengalaman parenting teman-teman sayah. Walau tidak terlalu meyakinkan, cerita mereka sangat menarik didengar dan cukup memperkuat denial sayah. Ada tiga parent yang sayah kenal, dua pasang parent mengasuh anak mereka, satu orang turut mengasuh keponakannya. Berikut adalah deskripsi bagaimana penyakit orangtua mereka ditularkan secara sosial pada anak-anak mereka.
1::: Reza: Thinking Machine
Adalah putri sulung Eric dan Ating (another child is due between this year end and new year). Sejak kuliah sayah kenal Eric sebagai orang yang selalu berpikir. Sayah bisa lihat dari mukanya. Kerutan dahinya hampir selalu membentuk huruf V. Pandangan matanya selalu fokus terhadap objek dan lawan bicaranya. Diskusi dengan Eric hampir selalu bertema problem solving tentang topik tertentu.
Sayah bisa lihat dengan jelas ekspresi Eric pada Reza. Walaupun Reza masih terbata-bata berbicara, sayah bisa lihat bahwa anak ini selalu berpikir. Sebegitu kental sifat problem solving pada Eric, tanpa ia ajarkan langsung pun Reza tetap bisa merekamnya lewat observasi. Reza menyelesaikan 10-piece puzzle kurang dari 2 menit. Pada usia 1 tahun, ia sudah fasih mencari pola hubungan sebab-akibat pada objek di sekitarnya. Pada usia satu tahun, melalui observasi dan trial-error yang berjalan cukup singkat, Reza dengan sangat fasih dan penuh kendali memilih film, membuka dvd tray, memasukkan dvd, dan menekan ’play’ di remote dalam urutan yang benar. Pada usia yang sama, tiap malam ia menekan keypad telepon untuk menelpon Eric di kantor. Di telepon, Eric bertanya menggunakan Bahasa Indonesia versi benar, Reza menjawab dengan Bahasa Indonesia versi mumbling. Ini terjadi hampir tiap malam Eric pulang terlambat, dan Eric terlambat pulang tiap malam.
2::: Rasyid: All Mouth
Adalah keponakan Luyut dan Hani, anak pertama Mas Adi —kakak mereka. Luyut tinggal di rumah yang terdiri dari satu orang lelaki yang pendiam —hanya ada ayah Luyut, Mas Adi bekerja di Rusia— dan empat orang perempuan yang semua punya mulut dan semua aktif menggunakannya —Mbak Renni (Ibunya Rasyid), Ibunya Luyut, Luyut, Hani (adiknya Luyut).
Thanks to these women, pada usia satu tahun Rasyid lancar menggunakan bahasa. Walaupun kalimat sederhana, semuanya ‘grammatically correct.’ Rasyid dengan sangat cepat mempelajari ungkapan dan aturan penggunaannya: ya ampun, dll. Satu lagi yang keluarga ini doktrinasi pada Rasyid adalah bermusik. Hampir tiap hari Rasyid diajarkan lagu baru. Untuk mengurangi kebosanannya terhadap satu lagu, Rasyid sering memodifikasi lirik aslinya. Ia mengganti kata ‘kucing’ dalam tiap lagu dengan nama-nama kucing di rumahnya bergantian. Ia mengganti lirikan matamu menarik hati menjadi lirikan matamu menarik becak. Ini ia lakukan ini tanpa kesulitan —and may I remind you—di usia satu tahun. Sekarang, hampir setiap hari Rasyid menuntut diajarkan lagu baru.
3::: Castra: One That Should Not Be
Adalah putra tunggal Hana dan Ones. Sejak kuliah Hana dan Ones dikenal sebagai dua orang dengan database jokes yang abundan. Ones bahkan meneliti tingkah laku jokes untuk skripsinya. Skripsi Ones adalah satu-satunya skripsi yang menghabiskan tenaga pembaca bukan karena fatigue, tapi tertawa.
Sayah mempelajari bahwa isi jokes adalah distorsi realitas. Distorsi tersebut dinilai lucu berdasarkan dua elemen: element of surprise dan/atau element of newness. Entah kenapa, kesalahan tersebut dipersepsi lucu (mungkin ini satu-satunya kelemahan komputer: tidak dapat mendeteksi distorsi yang lucu).
Pada usia empat tahun, Tata (panggilan Castra) dengan sangat lancar bermain dengan ide dan membuat jokes baik berdasarkan surprise dan/atau newness. Ini adalah salah satu joke Tata:
Kalau laki-laki digigit laba-laba : spiderman
Kalau laki-laki digigit kelelawar : batman
Kalau laki-laki digigit nyamuk : nyamuk man
Kalau laki-laki digigit buaya : abis, man
Entah siapa yang bertanggung jawab, salah satu hobi Tata adalah menonton film. Menariknya, Tata punya kebutuhan tinggi untuk me-model apa yang ia lihat di televisi. Ia sangat sering memerankan ulang Mulan-Mushu, Anakin-Obi Wan Kenobi, dll. Untuk kado pernikahan tantenya di Belanda, ia meminta keluarganya memerankan ulang Pinokio (Tata menjadi Pinokio, Ones menjadi Gepeto, Hana menjadi Fairy God Mother).
Ones suatu hari bercerita Tata memberinya teka-teki:
Yah, jedi mengajar anakin siapa? (jawab: Obi Wan Kenobi)
Yah, jedi yang sering nanya siapa? (jawab: Obi Wan Kenapa)
Siang ini Hana menambah bendahara cerita tentang Tata. Suatu malam mereka pulang malam, di mobil, hujan deras. Melihat Tata bosan, Hana mulai memancing:
Hana: Ta, kayak di Jurassic Park ya?
Tata: Oh, iya Ma. Nah, supaya dinosaurusnya nggak keluar kita ke Bank Ayi bayar listrik
(Bank Ayi adalah bank nenek Tata biasa membayar listrik. Di Jurassic Park, T-Rex lepas dari sangkar karena listrik mati akibat hujan badai. Ini keluar dari mulut anak umur empat tahun).
Hana mengatakan bahwa ada periode di mana mereka tahu bahwa jokes yang keluar adalah hasil racunan mereka. Ada periode di mana mereka tidak tahu asal jokes Tata. Sekarang adalah periode mereka tahu bahwa jokes tersebut Tata buat sendiri.
…..
The things parent do to their child…..(jeez).
Bayangkan apa yang terjadi bila suatu hari tiga orang ini berteman.
The Three Make Their Way Big Three
PS: Ungkapan The Three Make Their Way sayah ambil dari lagu Christmas Song (Dave Matthews Band). Something I badly want to babble this Christmas.
Friday, November 26, 2004
The Three Make Their Way
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
2 comments:
Lho Mas, kok anak orang laen mulu...? kapan mas punya anak? jadi bisa diceritain anaknya ama kita2. -JOE-
Ohohoho...semestinya semua pihak yang disebutkan di tulisan ini dapet royalti karena nama anak-anak dan keponakannya dipake buat soal tugas kelompok mata kuliah Psi Kognitif....hihihihihiy ^o^
Post a Comment